Friday, July 20, 2012

Juruselamat Ajaib


Jumat, 17 April 1987, Debbie Williams dan beberapa temannya melompat keluar dari pesawat pada ketinggian 12.000 kaki ditengah langit cerah dekat Phonix, Arisona. Beberapa detik setelah terbang bebas, Derbbie membuka alatnya, satu tukikan tajam untuk menyusul empat temannyayang lain dibawah. Tetapi ia salah perhitungan sehingga menghempas penerjun lain. Tubrukan secepat 50 mil perjam itu membuat Derbbietak sadarkan diri. ia terpelanting, lemas seperti boneka kain. 

Derbbie meluncur kearah bumi dengan parasut yang tak terbuka dan tidak ada jalan untuk membukanya. Darah menutupi wajahnya, ia meluncur cepat melewati instrukturnya, Gregory Robertson. Segera Gregory memaksa tubuhnya terjun “ tanpa penahan, “ kepala dilipat ke dada, ujung kaki lurus, dan tangan sejajar disisinya. Dengan cepat ia terjun dengan kecepatan 180 mil per jam. Namun ketika ia melihat, Derbbie masih tampak jauh dari dirinya ia terus melaju, mencoba terjun lebih cepat dan lebih cepat. 

Tiba di horizon ia ia mengarahkan bahunya sedikit untuk mengarahkan laju turunnya kea rah wanita itu, melihat dunia seperti superman, Gregory mengulurkan tangan dan meraih tali cadangan Derbbie. Sambil menyentaknya dengan kuat, ia dengan cepat bergeser, parasutnya terbuka, dan Derbbie mulai melayang perlahan kea rah tanah. 

Pada ketinggian 2000 kaki, hanya 12 detik dari tubrukan dengan tanah, Gregory membuka parasutnya sendiri. Derbbie dan instrukturnya sama-sama selamat. Meskipun perlu waktu untuk pulih total dari cideranya, ia akan tetap bersyukur kepada Gregory yang secara ajaib merenggutnya dari hempasan mematikan. 

Seseorang telah merenggut kita dari kematian tertentu. Kita juga dengan cepat menukkik ke arah bencana ketika yesus menyelamatkan kita di Salib. Kutukan dosa menghukum kita kepada pada kematian kekal. Kita melaju menuju kematian, lautan api,kematian kedua, dan pembuangan kekal dari hadirat Allah, tetapi kemudian seorang juruselamat muncul.  

"Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, juruslamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus". (Titus 3:4,5) 

Sumber: Buku renungan harian Tidak Tergoyahkan (Mark Finley)

No comments:

Post a Comment