Friday, April 30, 2010

Kidung Jemaat (KJ) No.111-120

KJ. 111 DI PALUNGAN DIBARINGKAN
Di palungan dibaringkan Putra Allah yang kudus;
tidurNya di kandang hewan, kandang domba dan lembu.
Berbahagia gembala mendengar beritanya,
Segera pergi ke sana dan padaNya menyembah.

Berbahagia semua yang mendapat kabarnya,
apalagi yang menyambut Dia dalam hatinya.
Anak suci, Jurus’lamat, kandang hewan rumahMu,
Sudilah, ya Yesus turun juga dalam hatiku.

Hatiku Engkau dapati bagai kandang tak bersih;
maukah Tuhan mendiami hati hina dan keji?
Tuhan Yesus, mari masuk, buat Natal bagiku,
Hatiku jadikan sorga oleh kehadiranMu.

Dan kepada tiap orang yang hatinya membeku,
kar’na tidak menghayati arti kelairanMu,
b’rilah, Tuhan, dari sorga sukacita yang kudus,
agar ikut merayakan Hari Lahir Penebus!

KJ. 112 ANAK MARIA DALAM PALUNGAN
Anak Maria dalam palungan, miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia; dihapuskanNya dosa cemar.

HidupNya suci waktu di dunia, hatiNya murni dan merendah;
kini mulia Penebus kita: musuhNya tunduk selamanya.

Sabda nubuat: Ia Mesias; para malaikat memujiNya:
layaklah Ia dimuliakan; kita milikNya, bahagia.

KJ. 113 DALAM KOTA RAJA DAUD
Dalam kota raja Daud ada kandang yang rendah.
Di palungan dibaringkan Bayi mungil yang lemah.
Yesus Kristus namaNya dan Maria bundaNya

Ia turun dari sorga, Tuhan alam semesta.
Dan palungan dalam kandang tempat tidur bagiNya.
Ia hidup beserta orang hina dan rendah.

Waktu Ia kanak-kanak, Ia patuh dan benar;
menghormati orang tua Ia tumbuh dan besar.
Anak-anak, marilah mengikuti contohNya!

Tak berbeda dari kita, dari aku dan engkau,
tawa riang dan tangisan semuanya Ia tahu.
Suka duka dunia dirasakan olehNya.

Nanti kita pun melihat Anak ini yang lemah
jadi Jurus’lamat kita, Raja sorga mulia.
Kita pun dipimpinNya masuk sorga s’lamanya.

Bukan dalam kandang hina kita lihat kuasaNYa,
tapi k’lak di dalam sorga dengan Allah, BapaNya.
Nanti kita menyembah di keliling takhtaNya.

KJ. 114 MARI, LIHATLAH SEMUA
Mari, lihatlah semua tanda kasih Allahmu;
lihatlah harapan dunia dalam Bayi yang kudus!
Firman, namun tanpa kata, Tuan, namun tanpa hak,
Raja, namun tanpa takhta, Nur di malam yang gelap.
Lihat Dia, Yang Mulia, tidak diberi tempat.

Lihat Dia dalam lampin, bersahaja dan lemah
Yang menunggang sayap angin dan di sorga disembah.
Lihat Bayi ditidurkan, tidak sadar harkatNya,
Yang di sorga diluhurkan: Hikmat Allah yang baka!
Lihat Tuhan di palungan: Yang memangku semesta.

Bayi Yesus, ya Tuhanku dalam rupa yang lemah,
b’rilah daku itikadMu, b’rilah hati yang rendah.
Buat aku asuhanMu, suci oleh kurbanMu,
Bebas oleh tanggunganMu, Buat aku jadi baru,
Hidup oleh matiMu!

KJ. 115 BERLUTUT DI PALUNGANMU
Berlutut di palunganMu, ya Yesus, Sumber Hidup,
kubawa persembahanku yang memang hak milikMu:
hatiku, roh dan jiwaku, seluruh isi hidupku, padaMu berkenanlah!

Dahulu dari lahirku, Kau Yesus, sudah lahir;
dan ‘ku terpilih olehMu, meski belum ‘ku jadi;
Kau sudah mengasihiku dan Kaurelakan diriMu
Supaya kumiliki.

Di malam maut yang kelam, ya Yesus, Kau Suryaku:
Kaubawa hidup dan terang dan damai kepadaku.
O Surya kasih yang besar, Pemancar iman yang benar,
CahyaMu sungguh indah!

Dengan memandang wajahMu yang suci tak bernoda
tak kunjung puas mataku; padaMu ‘ku berdoa.
Andaikan lubuk hatiku seluas laut, Tuhanku,
Hendak kurangkum Dikau!

Setiap kali hatiku berduka tak terhibur,
sabdaMu: “Aku Kawanmu, bebanmu Aku pikul.
Mengapa tersedu-sedan? Kubuat jalanmu terang:
Dosamu Kuampuni!”

Palungan in bagiMu terlampau sederhana
dan rumput alas tidurMu tak pantas bagi Raja.
Yang layak bagi Tuhanku: istana, sutra, beledu,
Ayunan mas kencana.

Tetapi nikmat dunia, ya Tuhan, tak Kaucari.
Kau datang miskin dan lemah, sengsara Kauhadapi;
Engkau memikul salibMu demi keselamatanku;
Terima kasih, Tuhan!

Yang aku mohon padaMu, ya Yesus, hanya satu:
berdiamlah di hatiku sekarang dan selalu.
Jadikanlah nuraniku palunganMu dan takhtaMu;
Limpahkan sukacita!

KJ. 116 YANG DIPUJI KAUM GEMBALA
Yang dipuji kaum gembala dan disambut malak Allah.
Yakni Raja Kemuliaan juga lahir bagimu.

Orang Majus juga datang dan membawa persembahan
bagi Raja Kemuliaan: mur, mas dan kemenyan.

Marilah bersukaria ikut malak dan Maria;
bagi Raja yang mulia angkat lagu yang merdu.

Kristus Raja, Allah kita yang menjadi manusia,
puji, hormat dan syukur.

KJ. 117 HAI ANAK SEMUA
Hai anak semua, cepat marilah!
Masukilah kandang yang amat rendah dan lihatlah
Bayii yang tidur nyenyak, tergolek dalam palungan ternak.

O, lihatlah Dia bersinar terang,
lembut bercahaya di malam kelam meski dalam lampin,
lebih mulia dibanding malaikat di sorga cerah.

Terbaringlah Ia di rumput kering;
Maria dan Yusuf tenang dan hening dan para gembala
Sujud menyembah, malaikat di atas memuliakanNya.

Sekarang pun kita hendak bertelut
di muka palungan Sang Bayi lembut; marilah semua
bernyanyi senang bersama malaikat yang putih terang.

Dan kita berdoa: ya Yesus kudus,
kesalahan kami hendak Kautebus; Kau lahir di kandang
yang hina rendah dan rela menanggung salib Golgota.

Terimalah hati yang kami beri,
dan buatlah kami pun suci bersih, supaya beroleh
sentosa penuh, bersatu abadi dengan diriMu!

KJ. 118 SUNGGUH MULIA
Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Duka berakhir; Kristus t’lah lahir. Mari bernyanyi dengan merdu!

Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Damai ilahi nyata kembali. Mari bernyanyi dengan merdu!

Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Sambut semua pujian sorga. Mari bernyanyi dengan merdu!

KJ. 119 HAI DUNIA, GEMBIRALAH
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!

Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,
Bersoraklah terus, bersorak-soraklah terus!

Janganlah dosa menetap di ladang dunia,
Sejahtera penuh berkat berlimpah s’lamanya,
Berlimpah s’lamanya, berlimpah-limpah s’lamanya.

Dialah Raja semesta, besar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia, besar anug’rahNya,
Besar anug’rahNya, besar besar anug’rahNya.

KJ. 120 HAI, SIARKAN DI GUNUNG
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia.

Gembala sangat takut letika mendengar
nyanyian bala sorga gempita menggegar.

Terbaring di palungan yang hina dan rendah,
Sang Bayi menyampaikan selamat dunia.

No comments:

Post a Comment