Saturday, May 22, 2010

Anak Anjing Yang Cacat

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik
bagi anak-anak kecil, "Dijual Anak Anjing"..
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya
"Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab,
"Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping
uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak
anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu tersenyum.. Ia lalu bersiul memanggil
anjing-anjingnya.

Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang
diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang
lorong toko.
Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.
Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan
tampak cacat itu.
Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa
ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan
menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat
itu." Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat
itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu
padamu."

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Aku
tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak
anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku
akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35
Dollar.
Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak
anjing itu."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia
tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak
anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya.
Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik
toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku
pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki
lain.
Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang
mau mengerti penderitaannya. "

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut
matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar
anak-anak anjing
ini mempunyai majikan sebaik engkau."

No comments:

Post a Comment