Seorang bapak dan anaknya akan melakukan perjalanan yang jauh, mereka memiliki seekor keledai yang mereka gunakan untuk mengagkut berbagai barang dan perlengkapan mereka untuk keperluan sepanjang perjalanan. Setelah cukup lama berjalan mereka singgah disuatu kota, ketika mereka memasuki kota itu banyak penduduk kota berkata mencemooh mereka “bodoh sekali bapak dan anak ituseharunya mereka menaiki keledai itu supaya mereka tidak lelah, kok mereka jalan kaki?? Sia-sia keledai yang mereka miliki”. Mendengar kata-kata itu, akhirnya sang bapak memutuskan untuk menyuruh anaknya menaiki keledai itu.
Ketika bapak dan anak itu singgah si kota kedua, kembali terdengar cemoohan untuk mereka, “wah, anak itu benar-benar kurang ajar seharusnya yang muda berjalan kaki, tetapi dia malah enak-enak duduk dikeledai dan ayahnya disuruh berjalan kaki” mendengar cemohan itu akhirnya ayah dan anak itu bertukar posisi, bapak menaiki keledai dan anaknya berjalan kaki.
Kemudian tibalah mereka dikota ketiga, lagi-lagi banyak orang mencemooh mereka, “ orang tua itu benar-benar keterlaluan, seharusnya ia mau berkorban bagi anaknya, kok malah anaknya disuruh berjalan kaki. Bapak yang seperti itu benar-benar egois”. Sang bapak dan anak itu menjadi kebingungan, mereka tidak tau harus bertindak bagaimana agar tidak dicemooh orang. Akhirnya mereka bersama-sama menaiki keledai itu.
Sampai dikota keempat, ternyata cemoohan masih belum berhenti, penduduk kota itu berkata “ bapak dan anak itu benar-benar kejam, keledai itukan susah mengangkat barang, masa harus angkut mereka juga? Mereka benar-benar tidak berkepribinatangan”. Bapak anak itu semakin kebingungan, akhirnya mereka memutuskan untuk membeli dua ekor keledai lagi. Sekarang mereka memiliki tiga ekor keledai, satu untuk bapak, satu untuk anak dan satunya lagi untuk mengangkut barang-barang mereka.
Ketika mereka sampai di kota kelima penduduk kota itu juga mencemooh mereka, “mengapa mereka memakai tiga ekor keladai? Bukankah itu pemborosan?” karena terus-menerus dicemoh orang sang bapak menjadi marah. Ia berpikir semua ini gara-gara masalah keledai. Akhirnya sang bapak menjual semua keledainya. Sekarang mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki.
Setelah berjalan jauh, akhirnya mereka sampai di kota keenam yag merupakan tujuan akhir mereka. Di kota itu mereka bertemu dengan saudagar yang menjadi sahabat sang bapak. Ketika mereka sudah bertemu saudagar itu berkomentar, “kenapa kalian tidak memakai keledai saja untuk mengangkut barang-barang kalian? Kalau aku jadi kalian akau pasti memakai keledai untuk mengangkut barang-barangku. Kita tidak perlu menyusahkan diri kita seperti ini. Sang bapak dan anak menarik nafas panjang. Apapun yang mereka lakukan tetap saja salah.
No comments:
Post a Comment