Thursday, October 15, 2009

Wujudkan Impianmu

Tiap orang pasti memiliki impian, impian itu adalah apa yang kita inginkan
terjadi dalam hidup kita kelak. namun apalah artinya sebuah impian jika itu
tidak diwujudkan. lagi pula hidup kita bukanlah sebuah lampu Aladin yang cuma di gesek
maka semua impian bisa di wujudkan dalam sekejap mata. melainkan hidup ini adalah suatu perjuangan, impian kita bisa terwujud jika kita juga berjuang untuk mewujudkanya.

Sobat muda Alkitab banyak memberi pengajaran berharga bagi kehidupan kita. termasuk bagaiman kita mewujudkan impian kita. dalam Amsal 13:4 dijelaskan bahwa, "Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan". jika kita perhatikan ayat ini maka tersirat juga bahwa orang malas dan orang rajin sama-sama memiliki impian. hal itu nggak salah. namun yang berbeda di sini adalah menyangkut sikap dan cara mewujudkan impian tersebut. si pemalas merasa gak perlu bekerja atau berusaha untuk mewujudkannya, sementara orang yang rajin melihat impian sebagai suatu tantangan dan itu dapat di capai hanya dengan kerja keras. orang yang rajin selalu memiliki antusiasme dan kreatifitas yang tinggi. ia tidak pernah menyerah dan berhenti untuk mewujudkan impiannya. namun kasihan si pemalas, ia dibunuh oleh Keinginannya. (Amsal 21:25).

sobat muda! seringkali kita masih menganggap remeh akan hal ini. sementara Alkitab banyak berbicara tentang kemalasan. dalam kitab Amsal saja, ada 36 kali kemalasan di sebutkan. maka jelas orang yang malas tidak akan diberkati Tuhan. kemalasan dapat membuat hidup seseorang nggak efektif. secara rohani, orang yang malas tidak akan memahami pertumbuhan rohani, begitu juga klo ia malas belajar atau malas ke sekolah. apa jadinya dengan masa depan hidupnya?

sobat muda! jangan pernah biarkan biarkan kemalasan menguasai hidup kamu. sebab di dunia manapun nggak pernah ada orang malas yang sukses dan dapat mewujudkan impian-impiannya. capailah segala impianmu dengan usaha dan kerja keras.

Sumber: Renungan Remaja dan pemuda HAMADA, desember 2008

No comments:

Post a Comment