Monday, May 3, 2010

Kidung Jemaat (KJ) No.261-270

KJ. 261 YERUSALEM MULIA DAN KUDUS
Yerusalem, mulia dan kudus, rinduan hatiku!
‘Ku tergerak hendak terbang terus ke puncak bukitmu,
diatas hutan rimba dan gunung dan lembah,
supaya aku tiba di negeri baka.

Bila kelak bersinar cahyamu, o hari cemerlang,
waktunyalah kus’rahkan nyawaku gembira dan senang
ke dalam tangan Bapa yang t’lah memilihnya dan
kuperoleh s’lamat di Sion s’lamanya.

Kota emas, gerbangmu bukalah, terima salamku!
Di dunia alangkah lamanya ‘ku rindu padamu,
Tatkala aku susah di alam yang fana dan
kudambakan sorga pusaka yang baka.

O lihatlah kumpulan yang kudus, berlaksa banyaknya!
Jumlah besar yang sudah ditebus, pilihan mulia,
Telah diutus Tuhan menyambut diriku
Di saat ‘ku berjuang di kancah kemelut.

Nabi besar, leluhur mulia, jemaat beriman, yang t’lah
pernah memikul salibnya, disiksa, ditekan, sekarang
aku lihat berwajah yang cerah di cahya yang gemilang
yang tiada habisnya.

Wahai Firdaus, nyanyianmu merdu dan warnamu segar,
udaramu dan tamanmu penuh bahagia benar.
Kemuliaan sorga t’lah masuk hatiku dan ‘ku menyanyi
Juga menurut lagumu.

Madah besar gempita cemerlang di sana menggegap;
gambus, gendang, kecapi dan serdam membuatnya lengkap:
berlaksa-laksa lidah bersuara bergema di dalam gita indah
di sorga s’lamanya.


KJ. 262 KOTA SION, KOTA ALLAH
Kota Sion, kota Allah, puri agung dan tenar,
kau dipilih tempat tinggal oleh Yang Maha Besar.
Kau berdiri atas Cadas yang abadi dan teguh,
Tiada tertembus mucuhmu tembok kes’lamatanmu.

Putera serta putrimu cukup akan air sejuk.
Yang bersumber pada kasih, pantang takut dan keluh.
Siapa akan haus lagi, bila ada air sedap?
Rahmat, seperti Sumbernya tak henti, akan tetap.

Tiap rumah terselubung oleh awan yang pekat.
Ada api menerangi Allah pun tetap dekat.
B’ri naungan pada siang, b’ri terang dalam gelap;
Manna pun dib’ri makanan atas doa yang tetap.

Yesus, bila k’lak pun aku jadi warga kotaMu,
walau dunia menekanku, ‘ku kupuji namaMu.
Kebesaran anak dunia akan hilang dan lenyap.
Hanya harta warga Sion dan sukanya yang tetap.


KJ. 263 YANG T’LAH MENANG
Yang t’lah menang disambut di Firdaus dan makan
buah pohon Alhayat, tak lagi ingat duka atau maut:
Kristus yang hidup tuhannya tetap. Ia alami nikmat
Sorgawi dan merasai kasih kekal, dan merasai kasih kekal.

Yang t’lah menang kelak mendapat juga roti sorgawi,
jadi pangannya; kesaksiannya tak pernah terlupa dan nama
baru diterimanya, yang diukirkan di atas intan
tanda jaminan Sang Penebus, tanda jaminan Sang Penebus.

Yang t’lah menang tak akan mengalami maut kedua
di gelap ngeri, tapi melihat Bapa Mahakasih, ikut
ber-Haleluya tak henti. Habis bertahan di perjuangan
ia bawakan kurban syukur, ia bawakan kurban syukur.

Yang t’lah menang, namanya ‘kan tertulis di kitab
kehidupan yang baka; ia pun tampil dalam jubah putih,
mengaku: “Kau Tuhanku s’lamanya!” Dan dari ia terima
tajuk mulia s’lamat kudus, tajuk mulia s’lamat kudus.

Yang t’ah menang menjadi sokoguru di rumah Allah
s’lama-lamanya. Padanya dituliskan nama baru,
nama Yerusalem dan Allahnya: yang ia raih,
tanda abadi di dahinya, tanda abadi di dahinya.

Yang t’lah menang dib’ri tempat di sorga,
takhta yang pantas jadi miliknya, habis berjuang
di gelanggang dunia, di sisi Allah ia jayalah!
Yang t’lah berlaga dalam percaya
Dib’ri sejaht’ra habis perang, dib’ri sejaht’ra habis perang.

Ya Yesus, tolong! B’rilah kemenangan! Lihat betapa banyak
musuhku: Iblis dan dosaku terus mengancam; aku perlukan
pertolonganMu! Nanti, ya Tuhan, di dalam sorga
aku serukan puji syukur, aku serukan puji syukur!


KJ. 264 KAR’NA JEMAAT DI SORGA MULIA
Kar’na jemaat di sorga mulia, yang t’lah bersaksi dalam
dunia, namaMu, Yesus, dimuliakanlah! Haleluya, Haleluya!

Kaulah tempat mereka berteduh, Kaulah Panglima laskar
yang kudus. Engkau Terang di malam yang sendu. Haleluya, Haleluya!

Jadikan kami juga beriman bagai umatMu yang telah menang
demi mahkota jaya cemerlang. Haleluya, Haleluya!

Indah benar serikat yang kudus: kita lemah, mereka jaya t’rus,
tetapi satu dalam Penebus. Haleluya, Haleluya!

Walau perang semakin menggegar, nyanyian jaya sayup terdengar;
kembali tabah hati yang gentar. Haleluya, Haleluya!

Teja emas kemilau di senja, tanda sentosa bagi yang lelah:
perlambang firdaus yang sejahtera. Haleluya, Haleluya!

Terbitlah fajar yang lebih cerlang: bangkitlah laskar di dalam terang.
Menyambut Yesus, Raja Pemenang. Haleluya, Haleluya!

Segala bangsa yang t’lah ditebus masuk ke Sion sambil bersyukur,
memuji Bapa, Putra, Roh kudus. Haleluya, Haleluya!


KJ. 265 BILA TUGASKU KELAK SELESAI
Bila tugasku kelak selesai, s’lamat ‘ku tiba di pantai permai
dan dari Tuhanku tak tercerai, itu bagiku bahagia baka.
‘Ku s’lamanya bahagia, bahagia, bahagia; bila kupandang
Tuhanku kelak, aku bahagia, bahagia tetap.

Bila kelak oleh kurniaNya aku disambut di sorga cerah
dan ‘ku memandang sinar waahNya, itu bagiku bahagia baka.
‘Ku s’lamanya bahagia, bahagia, bahagia; bila kupandang
Tuhanku kelak, aku bahagia, bahagia tetap.

Bila di sana ‘ku jumpa teman, aku gembira dan amat senang,
tapi melihat Tuhan berkenan, itu bagiku bahgia baka.
‘Ku s’lamanya bahagia, bahagia, bahagia; bila kupandang
Tuhanku kelak, aku bahagia, bahagia tetap.


KJ. 266 ADA KOTA YANG INDAH CERAH
Ada kota yang indah cerah, nampaklah bagi mata iman:
rumah Bapa di sorga baka bagi orang yang sudah menang.
Indahnya saatnya kita jumpa di kota permai. Indahnya
saatnya kita jumpa dikota permai.

Nun di sana bersama teman kita nyanyi pujian merdu,
selamanya sentosa tent’ram, rasa duka terhapus penuh.
Indahnya saatnya kita jumpa di kota permai. Indahnya
saatnya kita jumpa dikota permai.

Pada Bapa, Pemurah kita patut bersyukur tetap:
tiap hari kasihNya besar, hidup kta teriring berkat.
Indahnya saatnya kita jumpa di kota permai. Indahnya
saatnya kita jumpa dikota permai.


KJ. 267 BILA MUKA DENGAN MUKA
Bila muka dengan muka aku pandang Penebus,
sukacitaku berlimpah: Ia mati bagiku!
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!

Masih kabur pandanganku, b’lum tersingkap tabirnya,
tapi hari kemuliaan akan tiba segera.
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!

‘Ku bahagia di sisiNya, hilang duka dan resah;
jalan bengkok sudah lurus, yang gelap sudah cerah.
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!

Nanti muka dengan muka langsung akan kukenal
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, Pengasihku yang kekal!
Nanti muka dengan muka aku pandang Penebus;
Agung dalam t’rang sorgawi aku pandang Tuhanku!


KJ. 268 AKU TAHU SATU KOTA
Aku tahu satu kota; bukan sisnilah tempatnya,
situ Yesus jadi Raja: kota suci cemerlang.
Kota Sion namanya, t’rus kekal selamanya.
Jangan cemas! Mari kemas untuk masuk dalamnya.

Dalam kota suci itu orang timpang, tuli, bisu
jadi sehat dan gembira: tiada tangis dan perang.
Kota Sion namanya, t’rus kekal selamanya.
Jangan cemas! Mari kemas untuk masuk dalamnya.


KJ. 269 HAI MUSAFIR, MAU KEMANA
Hai musafir, mau kemana kau arahkan langkahmu?
Kami ikut titah Raja dan berjalan tak lesu:
Lewat gunung dan dataran arah kami ke istana,
Arah kami ke istana kota Raja yang kudus.
Arah kami ke istana kota Raja yang kudus.

Apa kamu dapat tahan dalam badai yang seru?
Tangan Tuhan yang menuntun: hati kami pun teguh.
Apa pun yang dihadapi, Yesuslah membimbing kami,
Yesuslah membimbing kami, kekotaNya yang kudus.
Yesuslah membimbing kami kekotaNya yang kudus.

Di neg’ri yang kamu tuju apakah harapanmu?
Jubah putih dan mahkota pemberian Penebus,
Minum air kehidupan dan kekal bersama Tuhan,
Dan kekal bersama Tuhan di neg’riNya yang kudus.
Dan kekal bersama Tuhan di neg’riNya yang kudus.

Apa kami boleh ikut ke neg’ri tujuanmu?
Tentu saja, ayo mari, mari ikutlah terus!
Mari ikut sungguh-sungguh: oleh Yesus kau ditunggu,
Oleh Yesus kau ditunggu di kotaNya yang kudus.
Oleh Yesus kau ditunggu di kotaNya yang kudus.


KJ. 270 BERLAKSA-LAKSA ORANG
Berlaksa-laksa orang berdandan cemerlang, barisan laskar
kaum kudus mendaki tangga t’rang. T’lah kalah maut dan dosa
dan tamatlah perang. Bukakanlah gapura mas menyambut yang menang!

Bahana Haleluya mengisi semesta. Ribuan harpa terdengar berpadu
menggema. Bagimu, akhir zaman, tercipta dunia;
pengganti duka dan keluh bahagia baka.

Bayangkan pertemuan di Kanaan permai: ikatan persaudaraan tak lagi
tercerai. Terhapus air mata dan wajah berseri; baik anak piatu, janda
pun tak lagi bersedih.

Ya Anakdomba Allah, s’lamatkan umatMu! Kaum pilihanMu
himpunlah, bertakhtalah teguh! Engkau, Harapan dunia,
umatMu tuntunlah! Bubungkan tanda jayaMu, ya datang segera!

No comments:

Post a Comment