Saturday, May 1, 2010

Kidung Jemaat (KJ) No.191-200

KJ. 191 HARI MINGGU, HARI KEBAKTIAN
Hari Minggu, Hari Kebangkitan, kami sambut fajarmu.
Di terangmu daya maut hilang, kalah sudah seteru.
Kristus, Matahari Kehidupan, o, pancarkan sinar
penghiburan dan harapan yang penuh akan damai Sabatmu.

Atas panggilanMu kami bangkit, hidup dalam hidupMu.
Dari kubur-dosa kami tampil, dibebaskan Roh Kudus.
Ajar kami tiap-tiap hari di kematianMu turut mati,
agar bangkit dan teguh ikut jalan jayaMu.

Hidup, mati, kami mengalami perlindunganMu tetap.
Nanti gurun dunia dijalani, masa duka pun genap.
Sungguh indah Hari Perhentian menyudahi malam kematian,
Saat kami menyembah Dikau di terang baka.


KJ. 192 MESKI DIJAGA KUBURNYA
Meski dijaga kuburNya, tak usah kau sendu:
di Hari Minggu yang cerah t’lah bangkit Tuhanmu!
Bernyanyi, bergembiralah, bersyukur tak jemu!
Tiap Hari Minggu ingatlah: t’lah bangkit Tuhanmu!

Sedih dan suram rasanya di pagi yang gelap;
mulia Hari BangkitNya kuasa maut lenyap.
Bernyanyi, bergembiralah, bersyukur tak jemu!
Tiap Hari Minggu ingatlah: t’lah bangkit Tuhanmu!


KJ. 193 YESUS BANGKIT, HALELUYA
Yesus bangkit, Haleluya, kubur pun terbuka;
Yesus jaya, Haleluya, atas maut dan dosa.
Yesus hidup, Haleluya, dan menang selamanya,
puji Dia, Haleluya, puji kuasa dan kasihNya!


KJ. 194 DIKAU, YANG BANGKIT, MAHAMULIA
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!
Turun malak sorga putih cemerlang; kubur ia buka, tanda Kau menang.
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!

Lihatlah Dia, Yesus, Tuhanmu! Dialah Mesias; yakinlah teguh!
Mari, umat Tuhan, bergembiralah! Bertekun maklumkan kemenanganNya!
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!

Tuhanku hidup takut pun lenyap. Dia Junjunganku, Damaiku tetap.
Yesuslah Kuatku, Kemenanganku, Yesus Hidupku, Kemuliaanku!
Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!


KJ. 195 DI MAKAM YANG GELAP
Di makam yang gelap Yesus terbaring menanti merekah fajar terang.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!

Dan sia-sialah kubur dijaga, pun tiada gunanya batu besar.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!

Maut dan Iblis pun tidak berdaya menahan Tuhanku, Sang Penebus.
Bangkitlah Dia megah kuasa Iblis patah menyerah. Alam maut sudah di kalahkanNya. Ia hidup dan berkuasa s’lamanya! T’lah menang, t’lah menang!
Kristus bangkit dan menang!


KJ. 196 KRISTUS SUDAH BANGKIT
Kristus sudah bangkit, jaya atas salib. Bersukaria nyanyilah:
Kristus Penghibur dunia! Haleluya!

Tanpa iman paskah dunia binasa. Syukurlah, kita mendengar
kabar gembira yang besar. Haleluya!

Mari kita ikut di belakang memikul salib dan beban
dalam setia beriman. Haleluya!

Kristus menderita menggantikan kita. Sang Maut kalah
olehNya: musuh terakhir menyerah. Haleluya!

Kristus bersedia dicerca, dihina; sekarang Raja mulia
yang membebaskan umatNya. Haleluya!

Sungguh, Kristus bangkit: Kuasa maut berakhir.
Bersorak-sorailah terus: kita semua ditebus! Haleluya!


KJ. 197 ALLAH DIMULIAKANLAH
Allah dimuliakanlah bersama Putra TunggalNya
yang menebus manusia. Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Hari Ketiga yang cerah fajar menghalaukan duka:
lihatlah kubur terbuka! Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Kata malaikat: “Marilah, jangan Yang Hidup kaucari
di dunia orang mati!” Haleluya, Haleluya, Haleluya!

“Ia t’lah bangkit, lihatlah tempat yang Ia tinggalkan
maut pun Ia kalahkan!”

Kami berdoa padaMu, Tuhan yang bangkit dan jaya,
buatlah kami percaya! Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Ya Jurus’lamat, Penebus, namaMu kami agungkan:
sampai kekal Kaulah Tuhan! Haleluya, Haleluya, Haleluya!


KJ. 198 KINI SANG PUTRA T’LAH MENANG
Kini Sang Putra t’lah menang, yang oleh maut tak terkekang.
Haleluya, Haleluya! KuasaNya agung dan megah; kekal terpuji
Namanya! Haleluya, Haleluya!

Dan kuasa Iblis, penentang dengansempurna direjang.
Haleluya, Haleluya! Pahlawan, tiada bandingNya,
Telah menumpas musuhNya. Haleluya, Haleluya!

Ya Jurus’lamat dunia, yang menebus manusia,
Haleluya, Haleluya, kiranya pimpin kami pun
Ke dalam kemuliaanMu! Haleluya, Haleluya!

Musuh terakhir dibekuk: hai maut, dimana kuasamu?
Haleluya, Haleluya! Di tangan Allah s’lamatlah
Kembali kita anakNya. Haleluya, Haleluya!

Kami bersama bersyukur dan merindukan sorgaMu.
Haleluya, Haleluya! Di sana berkumandanglah
pujian kami s’lamanya. Haleluya, Haleluya!

Ya Allah Bapa, t’rimalah syukur, pujian dan sembah,
Haleluya, Haleluya, bersama Kristus, Penebus, dan Roh
Penghibur yang Kudus. Haleluya, Haleluya!


KJ. 199 HAI UMAT TUHAN, NYANYILAH
Hai umat Tuhan, nyanyilah: har-i-ni Raja mulia t’lah bangkit
dari kuburNya. Haleluya!

Di pagi hari yang sedih ketiga ibu t’lah pergi melihat
kubur yang sepi. Haleluya!

Maria dari Magdala, Salome dan Maria lain membawa
minyak dan rempah. Haleluya!

Malaikat sorga menegur “Di Galilea Tuhanmu menunggu
kedatanganmu” Haleluya!

Seudah tiba kabarnya, Yohanes lari segera dan Petrus
di belakangnya. Haleluya!

Berkumpul para murid pun dan Yesus datang bertemu,
bersabda: “Salam bagimu!” Haleluya!

Tetapi Tomas Didimus menaruh syak wasangka t’rus;
belum lihat Penebus. Haleluya!

“Hai Tomas, taruh jarimu ke dalam luka tubuhKu:
percayalah dengan teguh!” Haleluya!

Tak lagi Tomas bersendu dan yakin ia berseru:
“Ya Tuhanku, ya Allahku!” Haleluya!

Bahagia merekahlah yang tak melihat Tuhannya,
namun percaya padaNya! Haleluya!

Bersukacita, marilah, nyanyian Paskah angkatlah
dan puji Tuhan s’lamanya! Haleluya!

Demi karunia Penebus, Sang Anakdomba yang kudus,
Syukur kepada Allah t’rus! Haleluya!


KJ. 200 MARI BERSUKACITA
Mari bersukacita, terima kabar baik! Habislah dukacita;
terbitlah t’rang ajaib! Yesus yang tersekap di kubur yang gelap
disambut fajar t’rang sebagai Pemenang!

Ia pun dimakamkan; puaslah seteru. Tiada mereka sangka
t’lah bangkit Penebus! Kumandang jayaNya mengisi dunia
dan panji Pemenang berkibar cemerlang!

Oleh adegan ini gembira hatiku; tak lagi kutakuti ancaman seteru.
‘Ku beriman teguh: Yesus jaminanku.
SalibNya kupegang, niscaya ‘ku menang.

Bagai anggota Kristus, terpaut padaNya, tanpa cemas kuikut
di jalan jayaNya. Di maut yang kelam, betapa pun seram,
Tuhanku beserta dengan kuasaNya!

Rajaku sudah masuk kemuliaanNya: amanlah tujuanku di jalan dunia!
Jauhlah, hai lawanku! Tuhan di pihakku: Perisai dan Teman;
OlehNya ‘ku tent’ram!

Sampai ke dalam sorga ‘ku ikutlah terus; di pintuNya tersurat
amanat Penebus: “Yang tadi berlelah, dapat mahkotanya;
yang mati dalamKu, bahagia penuh!

No comments:

Post a Comment