Waktu jaman perang, pesawat musuh mengebom kawasan berpenduduk padat, mengakibatkan banyak orang tewas dan luka-luka. Di antara yang terluka terdapat seorang ibu yang kehilangan kaki kirinya.
Sewaktu regu penolong datang mengangkutnya, ia berusaha memberontak dan sepanjang jalan terus menangis. Para perawat mengira bahwa ibu ini menangis karena kehilangan kakinya. Sebab itu, mereka berusaha menghiburnya.
Tetapi ibu ini tida mau dihibur. Ia memohon dengan sangat agar mereka menolong mencarikan kakinya yang hilang itu.
Pada mulanya, para perawat merasa heran dan tidak menghiraukan permohonannya, tetapi karena tangisnya makin menjadi-jadi, akhirnya dengan terpaksa mereka mengabulkan. Setelah berjerih payah, akhirnya kaki yang hilang itu didapatkan.
Kemudian para perawat baru mengerti, mengapa si ibu ini mati-matian meminta kakinya yang hilang itu ditemukan. Ternyata disana tersimpan sejumlah uang miliknya.
Setelah mendapatkan uangna kembali, si ibu tidak menangis lagi, bahkan bisa tertawa. Para perawat hanya bisa mengurut-ngurut dada saja, karena melihat si ibu ini lebih menghargai uang dari pada anggota tubuhnya.
Ia bersedih bukan karena kehilangan anggota tubuhnya, tetapi karena uang.
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
No comments:
Post a Comment