Wednesday, June 23, 2010

Keuntungan yang sia-sia

Raja Makedonia, Aleksander Agung terkenal sebagai panglima terbesar sepanjang masa. Kerajaan di bawah pimpinannya sangat maju dan memiliki angkatan perang yang besar dan kuat. Pada tahun 334 sM, ia memulai usahanya untuk meluaskan daerah dengan menjajah Negara-negara tetangganya.

Dalam waktu yang relatif singkat, ia menaklukkan beberapa Negara di eropa, menduduki kerajaan mesir secara damai, menumbang kerajaan Persia di bawah Darius III dan terus mengembangkan sayap hampir sampai di India.

Ia adalah seorang raja yang gagah dan cerdik, yang memiliki kedudukan, kuasa, kekayaan, dan sebagainya, tetapi ia tidak berumur panjang. Sebenarnya ia tidak rela terlalu cepat meninggal dunia. Ia masih mau menikmati kekuasaan dan kemewahan, tetapi ia tidak dapat menentang maut. Tatkala menunggu malaikat maut menjemputnya, ia memikirkan kehidupan manusia yang sementara ini lalu menarik nafas. Ia berpesan kepada bawahannya agar di kedua sisi peti matinya dibuatkan dua buah lubang dan meminta setelah mati, dibaringkan di peti mati dengan tangan di ulurkan keluar melalui lubang tersebut.

Ia berpesan demikian adalah untuk menyadarkan orang-orang dunia bahwa hidup manusia itu sementara. Dengan kedua belah tangan yang kosong kita dilahirkan dan dengan kedua tangan yang kosong juga meninggalkan dunia yang fana ini. Segala kejayaan, kedudukan, kekayaan dan lain-lain tidak bisa dibawah ke liang lahat.

Daud Ia mengatakan “masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Siapakah yang mengenal murkaMu dan takut kepada ganasMu? Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami berolah hati yang bijaksana. (Mazmur 90:10-12).


sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)

No comments:

Post a Comment