Dahulu ada seorang miskin yang karena tidak tahan lapar ia mencuri sepotong kue. Tetapi malang baginya, ia tertangkap dan dimasukan ke dalam penjara. Ia beberapa kali berusaha untuk melarikan diri tetapi selalu mengalami kegagalan. Kemudian ia mendapat akal.
Pada suatu hari ia berkata kepada kepala penjara, pak saya mempunyai sebuah benda berharga yang akan saya persembahkan kepada raja. Pada mulanya kepala penjara tidak menghiraukan perkataannya, tetapi setelah dijanjikan sejumlah uang dari hasil hadiah raja, barulah kepala penjara tersebut membawanya menghadap raja.
Dihadapan raja, ia mempersembahkan sebiji kacang dengan mengatakan, paduka raja, biji kacang ini sangat ajaib. Jika biji kacang ini ditanam akan menghasilkan kacang mas. Setelah raja mendengar perkataan ini, raja menjadi heran dan kurang percaya, lalu berkata jika ini menghasilkan kacang mas mengapa engkau sendiri tidak mau menanamnya? Dengan suara rendah si miskin ini menjawab, ampun tuanku, hamba tidak layak untuk menanam biji kacang ini. Karena hanya orang yang tidak pernah melakukan kesalahan yang layak menanam dan menghasilkan kacang mas.
Setelah mendengar jawaban ini, raja berpikir, aku tidak layak menanam kacang ini, karena waktu kecil aku pernah berbohong dan mencuri. sebab itu raja menolak untuk menanamnya.
Mata si miskin beralih dari raja ke perdana menteri, jika paduka raja menolak, bagaimana jika yang mulia perdana menteri saja yang menanamnya?, dengan gugup perdana menteri menolaknya, Karena ia menyadari bahwa dirinya tidak luput dari kesalahan. Ia sering menerima uang pelicin.
Tibalah panglima perang untuk menerima tawaran itu, tetapi dengan tidak kalah gugup, ia menolak. Karena ia tahu dalam medan perang, ia sering merampas jasa orang lain untuk diri sendiri.
Akhirnya tidak ada satupun pejabat tinggi istana yang berani menerima tugas tersebut. Karena masing masing mengetahui bahwa dalam tugas sebagai abdi kerajaan sering mengkomersialkan jabatan.
Dengan tertawa, si miskin mengatakan, kalian yang melakukan kesalahan lebih besar dan banyak, menikmati hidup senang, sedangkan aku mencuri karena tidak tahan lapar dimasukan dalam penjara. Perkataan ini menyadarkan raja dan pejabat lainnya. Akhirnya mereka melepaskan si miskin ini.
Karena semua orang telah berbuat dosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23).
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
No comments:
Post a Comment