Sebuah kapal sedang menuju inggris. Di tengah-tengah lautan bebas, tiba-tiba terjadi angina rebut. Gelombang laut dengan ganasnya melanda kapal tersebut. Membuat Semua penumpang menjadi panik dan ketakutan bahkan ada di antara mereka ada yang menjerit-jerit.
Di antara penumpang kapal itu terdapat seorang ibu. Meskipun dalam keadaan situasi yang demikian menakutkan, ia tetap tenang. Semua orang merasa heran akan sikap ibu ini.
Setelah gelombang laut menjadi tenang, maka ada seorang penumpang bertanya kepada ibu ini.
Dengan tenang dan suara datar, ibu ini berkata, “saya mempunyai dua orang anak. Lima tahun yang lalu, si sulung sudah dipanggil Tuhan. Si bungsu sekarang berada di inggris”.
Setelah berhenti sebentar, si ibu melanjutkan ceritanya, “ jika dalam perjalanan ini saya selamat, maka saya akan berjumpa dengan anakku yang bungsu di inggris. Tetapi jika perjalannan kali ini mengalami malapetaka dan gelombang yang ganas menelan tubuhku yang reyot ini, maka saya akan bertemu dengan anak sulung saya di surga”.
Sebab itu, jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup, baik mati kita adalah milik Tuhan. (Roma 14:8).
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
wkwkwkwwkwk
ReplyDelete