Pada tahun tiga puluhan, ada seorang ahli hukum yang bernama Frank Morrison dari Inggris.
Ia beranggapan bahwa berita kebangkitan Yesus Kristus merupakan dasar iman Kristiani. Ia merasa kasihan pada orang-orang Kristen yang dibodohi, sebab itu ia bermaksud untuk menolong orang-orang Kristen, yaitu dengan mencari bukti-bukti untuk menyatakan bahwa berita kebangkitan adalah isapan jempol saja.
Sebagai seorang sarjana hukum, ia berkeyakinan pada dirinya sendiri dan kemampuannya untuk membuktikan kebohongan injil kebangkitan se-objektif mungkin.
Setelah ia memulai penyelidikan, barulah diketahui bahwa pekerjaan yang sedang dilakukan itu tidaklah mudah.
Pada akhirnya ia menulis buku yang mulanya disebut “the book that refused to be written” (sejilid buku yang tidak dapat ditulis).
Dalam buku ini ia menceritakan proses penyelidikannya, ia menemukan bahwa hasilnya berlawanan dengan anggapannya semula.
Kebangkitan Yesus Kristus bukan isapan jempol dan dalam hal ini tidak terlihat kebohongan.
Akhirnya, ia tidak lagi menentang bahkan mempercayai tentang kebangkitan Yesus tersebut. Kemudian buku ini di ubah judulnya menjadi “who moved the stone?” (siapakah yang memindahkan batu itu?).
Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada disini Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ke tiga. (Lukas 24:5b-7).
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
No comments:
Post a Comment