Ada sepasang suami istri. Sang istri telah percaya, tetapi sang suami masih belum. Sang istri sungguh mengharapkan sang suami menerima Tuhan Yesus sebagai JuruSelamat. Sebab itu, ia sering mengajak suaminya untuk datang mengikuti kebaktian, tetapi selalu ditolak dengan berbagai alasan. Meskipun demikian ia tidak putus asa. Pada suatu kali, gerejanya mengadakan kebaktian kebangunan rohani selama tiga malam berturut-turut. Sang istri mengetahui, ini merupakan kesempatan baik untuk mengajak sang suami mendengarkan Firman Tuhan. Seperti biasa sang suami menolak dengan berbagai alasan.
Kebaktian kebangunan rohani hanya tinggal satu malam lagi. Sang istri sangat gelisah dan gugup, tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan sang suami yang keras kepala ini. Ia berdoa kepada Tuhan memohon petujuknya. Akhirnya dengan mata berkaca-kaca, ia meminta dengan sangat kepada sang suami untuk mengikuti kebaktian malam terakhir ini. Sang suami melihat kesungguhan sang istri, dan tidak sampai hati menolaknya. Dengan terpaksa ia menyanggupinya.
Kebaktian malam terakhir itu sungguh luar biasa. Roh Kudus bekerja dengan herannya. Banyak orang bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Diantara yang brtobat terdapat sang suami. Sungguh bersyukur sang istri, melihat suaminya melihat Tuhan.
Setelah sampai dirumah, sang istri menyanyi memuji Tuhan sambil menyiapkan makan malam. Sang suami dengan merasa lelah, ingin berbaring sebentar. Setelah menyiapkan makanan, sang istri memanggil suami untuk makan bersama. Tetapi heran, sang suami tidak menyahut. Setelah masuk kamar, ia melihat sang suami berbaring dengan muka menghadap kedalam. Ia mendekatinya dengan maksud untuk membangunkannya. Tetapi siapa tahu, tubuh sang suami telah menjadi dingin.
Pada malam itu, sang suami dengan tenang meninggal dunia. Dalam kesedihan yang sangat sang istri bersyukur, karena sebelum meninggal sang suami masih sempat menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya.
Ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang Kau katakan taka da kesenangan didalamnya. (Pengkh. 12:1)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, (D.Th.)
No comments:
Post a Comment